Gudeg Bude: Harus Nunggu Seminggu Untuk Sarapan Gudeg di Sini


 Sarapan dengan gudeg di Gudeg Bude memang harus super sabar. Hanya jualan tiap hari Minggu pagi. Itupun harus antre pakai nomor untuk membelinya.

Gudeg memang makanan asli dari  Yogyakarta tapi kepopulerannya sampai hampir seluruh Indonesia. Warga Yogyakarta yang menjadi perantau turut mempopulerkan gudeg. Di Jakarta dan sekitarnya tak sulit menemukan gudeg Yogya yang enak serta sedap. Bahkan persis rasa aslinya karena kebanyakan diracik oleh orang Yogya.

Belakangan ini Youtuber makanan menyambangi Warung Gudeg Bude yang terletak di samping klaster Dahlia Loka, Graha Raya, Tangerang Selatan. Gudeg Bude hanya berjualan di hari Minggu saja, mulai pukul 07.00 sampai sekitar jam 11.00.

Warung gudeg ini berada di area, berupa halaman persis di samping pintu masuk Dahlia Loka, satu halaman dengan Soto Cak Di. Sebuah tenda dibangun di samping tenda Soto Cak Di di hari Minggu pagi. Mudah ditemukan dengan banner Tenda Gudeg Bude berwarna kuning.

Untuk membeli gudeg ditempat ini harus mengambil nomor antrean. Nomor berupa kertas kecil ditaruh di atas kursi plastik di depan pintu masuk halaman. Tukang parkir membantu mengarahkan pembeli yang dari pukul 06.00 pagi sudah berdatangan mengambil nomor antrean

https://elbuenumc.org/  yang datang pukul 06.35 dapat nomor 18. Setelah ambil nomor bisa ditinggal karena warung baru buka pukul 07.00 pagi. Di warung ini juga diterapkan protokol kesehatan, disediakan tempat cuci tangan, dan meja ditutup dengan plastik yang mengelilingi hingga sampai sisi tenda. Penjual bermasker dan pengunjung diminta jaga jarak dan pakai masker.

Dalam beberapa saat Bu De bersama timnya telah menggelar rapi beragam hidangan yang dijual. Mulai dari gudeg, sambal goreng, opor ayam, telur pindang dan sambal. Masih ditambah aneka lauk yang dijajar di meja, Sate telur puyuh, sate brutu, sate paru, tahu dan tempe bacem, botok, rendang daging, lumpia, tempe goreng sampai beragam kerupuk.

Selain gudeg, juga ada urap sayuran dan pecel sayuran. Ada juga aneka jajan pasar, donat dan minuman botolan. Sementara pembeli terus berdatangan dan membuat tenda soto yang dipakai sebagai tempat tunggu makin padat. Banyak kelompok pesepeda yang datang dan mulai antre.

Sesudah menunggu sejam lebih, pukul 07.45 barulah nomor dipanggil. Kami memutuskan untuk membeli gudeg telor komplet, urap sayuran dan botok mlanding menggunakan tambahan lauk tempe bacem dan sate telor puyuh. Karena area mulai padat kami memutuskan untuk dibungkus dibawa pulang.

Sistem pelayanan cukup rapi dan cepat. Tetapi setiap pembeli bisa saja membeli 10 porsi lebih sehingga lama antrean tidak bisa ditentukan. O,ya Bu De dibantu suaminya sudah berjualan selama 15 tahun. Sesudah pesanan dibungkus harus antre lagi di salah satu sudut tenda, kasir akan menghitung pesanan dan pembayaran.

Bagaimana rasa gudeg racikan bude ini? Tampilan gudegnya kecokelatan menggunakan cincangan yang rapi. Tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering dengan rasa manis yang sedang, tidak terlalu menonjok. Sementara opor ayamnya sudah disuwir halus dan rapi dagingnya hingga mudah dikunyah.

Sambal goreng kreceknya ditambah potongan tahu goreng serta cabe rawit merah utuh. Tidak pedas menyengat juga tidak gurih berlebihan. Gurih pedasnya pas, jika ingin lebih pedas, tinggal gerus cabe rawit merahnya saja. Jadi bisa jadi ini gudeg versi warga Jakarta pinggiran yang telah disesuaikan dengan rasa setempat.

Gudeg Bude

Blok RA1 No.3, Jl. Graha Raya Dahlia Loka (Samping Klaster Dahlia Loka)

Pondok Jagung Timur, Graha Raya

Tangerang Selatan

Komentar